Catatan Perjalanan Bali 4-6 Mei 2011, Tamat

6 Mei 2011

Hari ini kami bertiga bangun agak siang, jam 0730 kami cek out dari hotel setelah sarapan terlebih dahulu.

Mengingat peswat kami akan terbang pada pukul 1815, hanya ada tiga target yang kami ingin kunjungi di hari ini, pertama Tanah Lot lalu Pasar Sukowati, terakhir adalah balas dendam ke Joger !! Hihihi

Ada keinginan untuk ke Pia Legong, tapi efek dari membaca dan mendengar pengalaman banyak orang yang "kecewa" membuat kami mengurungkan niat untuk menuju ke sana, walaupun jarak dari airport ke Pia Legong sangat dekat.

1 jam berkendara, sampailah kami di Tanah Lot. 15 tahun yang lalu saya pernah menginjakkan kaki disini, sekarang penampakannya sangat berbeda, lebih bersih, lebih rapih dan lebih teratur.

Berjalan menyusuri pertokoan sepanjang jalan menuju ke Pura, terlihat banyak toko dengan merk international buka di sini. Karena masih pagi dan bukan musim liburan, suasana agak sepi dan santai.

Akhirnya tibalah kami di Tanah Lot, terlihat di kejauhan, fenomena Pura yang dibangun di atas batu karang raksasa. Jika air sedang pasang, nampak seolah olah Pura berdiri di atas pulau kecil. Namun jika air sedang surut, ternyata "pulau" itu masih satu bagian dengan pulau Bali.






Luar biasa, keindahan Tanah Lot tak pernah bosan untuk dinikmati. Debur ombak yang cukup besar dan deras, membuat saya harus agak berhati hati ketika mengambil gambar di dekat Pura. Karena gelombang air laut bisa naik ke atas lutut secara tiba tiba....saya sempat stress ketika keenakan mengambil foto, ternyata saya sudah jauh mendekati "pulau" Tanah Lot, ketika gelombang datang, dengan muka pucat pasi saya hanya bisa diam dan mengangkat kamera setinggi tingginya agar tak terkena cipratan air laut !! Hiahahaha....

Di kawasan Tanah Lot ternyata juga sudah dibangun semacam taman yang sangat luas. Kita bisa berjalan jalan di taman tersebut yang dipenuhi rerumputan hijau dan banyak pohon. Banyak spot untuk mengambil gambar Tanah Lot dengan berbagai angle di taman ini.

Setelah puas menikmati keindahan dan kemegahan karya Sang Pencipta di Tanah Lot, kami meninggalkan lokasi ini dan menuju ke Pasar Sukowati.

Tidak terasa 1 jam lebih sedikit berlalu, kami sudah tiba di Pasar Sukowati, ini surganya istri dan anak saya :) saya sendiri memilih nongkrong di depan pasar, cari tempat adem di bawah pohon, duduk disana sambil mengamati suasana pasar yang ramai dengan penduduk lokal, turis mancanegara maupun lokal.

Tak terhitung berapa banyak penjual jasa tatto dan kacamata yang silih berganti menghampiri saya...hehehe saya hanya menolak dengan senyum manis tiap kali ditawarkan oleh mereka.

Ada juga beberapa gadis yang sedang ditatto, baik di punggung belakang atau di kaki dan tangan. Tarifnya 10 ribu, katanya tahan sampai 3 bulan, hehehe lain kali kalau Pemilu, KPU harus tanya ke mereka, beli dimana tintanya :D

Hampir 1,5 jam saya nongkrong didepan pasar, luar biasa, nampaknya anak istri saya kesetanan di dalam, napsu belanja tak terbendung, meluap luap seperti gelombang air laut di Tanah Lot !! Hiahaha

Tepat jam 1200 siang kami bergerak menuju Denpasar, bingung bingung cari makan, pilihan jatuh ke Ayam Presto Ibu Nita, disekitaran jalan Hayam Wuruk. Saya lihat di Jakarta, mereka menulis "Cabang Dari Bali". Ya sudah, karena sekarang sedang di Bali, kenapa tidak kami coba disini ?

Pasar Sukowati ke Denpasar hanya 40 menit, itu sudah termasuk agak macet di beberapa titik.

Tiba di restoran, kami berdua memesan ayam bakar presto, sedangkan anak saya ayam goreng presto.

Melihat anak dan istri yang sangat lahap membantai makanan di meja, sudah tahu dong, apa artinya ? :)

Saya pernah mencoba ayam goreng tulang lunak Hayam Wuruk di Jakarta, menurut saya pribadi 1 poin lebih tinggi dibanding ayam presto Ibu Nita. Terutama masalah keempukan tulangnya. Bahkan mereka sampai memajang pemberitahuan mengenai gizi yang terkandung di dalam tulang ayam...:)

Selesai makan siang, sekarang tibalah saatnya untuk balas dendam di Joger. Kondisi jalan yang agak padat membuat kami baru tiba di Joger Kuta 30 menit kemudian.

Inilah salah satu fenomena di Bali, terlihat puluhan orang berbondong keluar masuk toko, dengan gerbang metal detector, pemeriksaan barang bawaan, tidak menyurutkan niat belanja para pengunjung, luar biasaa !

Kalau ada yang belum tahu, Joger adalah sebuah merk, nama toko yang khusus membuat/menjual kaos oblong dengan berbagai tulisan kocak dan menggelitik.

Sekarang mereka menjual apa saja selain kaos oblong, seperti sandal, kerajinan tangan, jeans dll, pokoknya tidak bisa dijabarkan disini, terlalu banyak....

Puas belanja belanji, kami menuju ke airport yang ternyata cuma 10 menit jaraknya.

Setelah memarkir mobil, saya bersihkan karpet yang kotor dengan pasir laut, cek keadaan mobil, lengkap semua dan tak ada yang tertinggal, saya telpon si empunya mobil. 30 menit kemudian datanglah petugas dari tempat saya menyewa mobil, urusan selesai, masuklah kami ke dalam airport, cek in, menunggu, naik pesawat dan akhirnya terbang ke Jakarta tanpa kurang satu apapun. Puji Tuhan atas 3 hari yang indah ini.




Demikian catatan perjalanan kami, dalam waktu yang sangat singkat, 3 hari, rasanya masih sangat banyak tempat yang belum kami kunjungi di Bali.

Bali begitu indah, begitu kaya akan tempat yang luar biasa, penduduk yang ramah, suasana yang menyenangkan.

Terpatri di hati kami, suatu hari kami pasti akan kembali ke Bali, menjelajahi Bali sebelah Utara, Timur dan Barat.

Saya begitu bersyukur, memiliki Indonesia yang begitu kaya atas keaneka ragaman budaya, kekayaan alam dan keindahan yang luar biasa.

Saya yang sangat menikmati pemandangan Umat Hindu beribadat di Pura Pura suci, walaupun berbeda keyakinan, bagi saya tetaplah sangat indah.

Bali, Danau Toba, Wakatobi,Raja Ampat, Belitong, Ngarai Sianok, Bunaken Dieng, Bromo dan masih banyak lagi...

Hidup Baliku !
Jaya Indonesiaku !

Komentar

Postingan Populer